gangguan cerebral palsy
Jakarta, Selama ini, masih banyak orang yang menganggap cerebral palsy adalah penyakit. Pertanyaan mengenai 'bisakah sembuh' kerap kali dilontarkan banyak orang, termasuk dari para orang tua yang anaknya mengalami cerebral palsy.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Aldi Wisra, S.Ft, seorang fisioterapis untuk anak-anak spesial yang membutuhkan kebutuhan khusus. "Memang selama ini yang sering ditanyakan adalah kapan sembuh atau apakah dapat sembuh. Padahal cerebral palsy itu kan bukan penyakit," tutur Aldi kepada detikHealth saat ditemui pada acara Kegiatan Panen Hore yang diadakan di Casa Goya Residence, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan ditulis pada Senin (7/4/2014).

Kata 'sembuh' memang identik dan lebih terkait kepada penyakit. Itulah yang ditekankan oleh Aldi. Fisioterapis yang berpraktik di Walk This Way (WTW) Kebon Jeruk ini mengungkapkan bahwa cerebral palsy adalah gangguan, sehingga kesembuhannya bukanlah kesembuhan layaknya penyakit-penyakit pada umumnya.

"Gangguan pada cerebral palsy pun berbeda-beda. Ada yang terganggu di satu bagian tubuh saja, misalnya kaki kiri. Itu biasanya pengobatannya tidak terlalu lama. Tapi kalau yang terganggu kedua kaki juga tangannya, ya tentu berbeda lama terapinya," terangnya.

Menurut Aldi, tujuan dari pengobatan ataupun terapi yang dilakukan untuk anak dengan cerebral palsy adalah lebih mengarah kepada kemandirian. Kemandirian dalam arti untuk persiapan kehidupan masa depannya. Tidak hanya untuk beraktivitas saja, melainkan juga mandiri untuk menjadi orang yang produktif.

"Kan tidak mungkin orang tua selalu bisa mendampingi mereka, jadi ya mereka harus mandiri. Ketika mereka dianggap sudah bisa mandiri dengan meyakinkan, bisa kok pengobatannya selesai," ujar Aldi.

"Semakin dini diobati, maka akan semakin cepat pula kemajuan dan kemandirian yang ditunjukkan mereka," tandasnya.


(sumber:http://health.detik.com/read/2014/04/07/104544/2547398/763/cerebral-palsy-bukan-penyakit-tujuan-pengobatan-bukan-untuk-penyembuhan)
 
Top